Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

K3 di Ketinggian Pertambangan: Standar Keselamatan yang Wajib Dipatuhi

K3 di Ketinggian,
Training Bekerja di Ketinggian di PT Allsys Solutions

Kontributor: Dessy Rizki

K3 di ketinggian pertambangan sangat penting untuk menjaga keselamatan pekerja saat bekerja di area tinggi. Risiko kecelakaan di pertambangan, terutama saat menangani alat berat, memasang struktur, atau melakukan inspeksi, dapat diminimalkan dengan penerapan K3 yang tepat. Untuk menghindari kecelakaan fatal, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus menjadi prioritas utama. Artikel ini akan membahas penerapan K3 dalam pekerjaan di ketinggian, termasuk peraturan, alat pelindung diri (APD), dan langkah-langkah keselamatan yang wajib diterapkan.

Peraturan K3 di Ketinggian Pertambangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 9 Tahun 2016 serta regulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penerapan keselamatan kerja di ketinggian meliputi:

  • Perencanaan yang matang: Setiap pekerjaan harus memiliki prosedur jelas serta analisis risiko yang detail.
  • Pelatihan tenaga kerja: Pekerja wajib mengikuti pelatihan keselamatan sebelum bertugas di area tinggi agar memahami prosedur K3. Ada banyak lembaga pelatihan yang melaksanakan training K3 di Ketinggian salah satunya adalah PT Allsys Solutions yang berkantor di Bogor.
  • Penggunaan APD yang sesuai: Memastikan pekerja menggunakan alat pelindung diri yang memenuhi standar keselamatan pertambangan.
  • Pemeriksaan peralatan: Setiap alat yang digunakan harus dicek secara berkala untuk memastikan keamanannya.
  • Sistem pengawasan: Harus ada petugas pengawas yang memastikan semua prosedur keselamatan dijalankan dengan benar.

APD Wajib dalam K3 untuk Bekerja di Ketinggian Pertambangan

Untuk menjaga keselamatan pekerja di area tinggi, beberapa APD yang harus digunakan antara lain:

  • Helm dengan chin strap: Melindungi kepala dari benturan atau benda jatuh.
  • Full body harness: Sabuk pengaman yang menahan tubuh jika terjadi jatuh.
  • Lanyard dan lifeline: Tali pengaman yang menghubungkan harness dengan struktur atau titik anchor.
  • Sepatu safety dengan sol anti-slip: Mencegah terpeleset dan melindungi kaki dari benda tajam.
  • Sarung tangan dan kacamata pelindung: Melindungi tangan dan mata dari debu, percikan bahan kimia, atau serpihan material.
  • Self-Retracting Lifeline (SRL): Sistem pengaman otomatis yang akan menahan pekerja jika terjatuh.

Langkah-Langkah Keselamatan saat Bekerja di Ketinggian

  • Identifikasi Risiko: Lakukan analisis potensi bahaya sebelum pekerjaan dimulai untuk menghindari kecelakaan.
  • Perencanaan Pekerjaan: Susun prosedur kerja yang aman dan sesuai standar keselamatan di pertambangan.
  • Pemasangan Peralatan yang Tepat: Pastikan scaffolding, tangga, dan platform kerja dipasang dengan kokoh.
  • Sistem Perizinan: Terapkan izin kerja khusus untuk memastikan pekerja hanya menjalankan tugas sesuai prosedur.
  • Komunikasi yang Jelas: Koordinasi yang baik antara pekerja di atas dan di bawah sangat penting untuk kelancaran pekerjaan.
  • Pengawasan dan Evaluasi: Supervisor harus memantau jalannya pekerjaan dan melakukan evaluasi berkala guna meningkatkan keselamatan.

Kesimpulan

Menerapkan standar keselamatan kerja di ketinggian merupakan langkah penting dalam mencegah kecelakaan kerja yang dapat berakibat fatal. Bahkan pada tahun 2024 lalu Basuki Hadimuljono Menteri PUPR Harapkan Semua Proyek Menerapkan K3. Dengan mengikuti regulasi yang berlaku, menggunakan APD yang tepat, dan menerapkan prosedur keselamatan yang baik, risiko dapat diminimalkan. Kesadaran dan kepatuhan terhadap standar K3 harus menjadi prioritas bagi setiap pekerja dan pengelola proyek pertambangan.

 

Type above and press Enter to search.