Dunia pertambangan, khususnya yang dilakukan di bawah tanah, menyimpan segudang tantangan dan risiko yang mengancam keselamatan pekerja. Suhu ekstrem, kualitas udara buruk, hingga potensi runtuhan adalah beberapa di antaranya. Namun, dengan perencanaan matang dan penerapan standar keselamatan yang ketat, risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
"Keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam industri pertambangan," ujar Agung Budiarto, salah seorang instruktur keselamatan pertambangan di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa lingkungan kerja yang unik menuntut kita untuk selalu waspada dan proaktif dalam mengantisipasi berbagai potensi bahaya.
Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di pertambangan antara lain:
- Perencanaan yang Matang: Melakukan penilaian terhadap lingkungan tambang secara menyeluruh untuk memahami karakteristik batuan dan potensi risikonya.
- Inspeksi Rutin: Melakukan pemeriksaan berkala terhadap peralatan dan kondisi kerja untuk memastikan semuanya sesuai standar.
- Alat Pelindung Diri: Memastikan setiap pekerja menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
- Ventilasi yang Baik: Menjamin sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penumpukan gas beracun.
- Pelatihan Profesional: Memberikan pelatihan kepada pekerja secara berkala untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang keselamatan kerja.
Selain itu, perusahaan pertambangan juga perlu memperhatikan aspek-aspek lain seperti pengelolaan tingkat kebisingan, pencegahan kebakaran, dan penanganan risiko runtuhan (cave-ins).
"Dengan menerapkan langkah-langkah keselamatan yang komprehensif, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi para pekerja tambang dan mengurangi risiko kecelakaan yang dapat berdampak fatal," tutup Agung Budiarto, yang juga pengajar pada PT Allsys Solutions.