Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Mengenal Gejala Diabetes Sebelum Terlambat


Text dan grafis
Agung Budiarto*

Diabetes Mellitus adalah kondisi dimana terjadi gangguan metabolisme glukosa darah (kandungan gula dalam darah), sehingga kadar gula darah terus menerus tinggi. Survei menunjukkan,satu dari 8 orang di Jakarta menderita Diabetes Mellitus (DM).

DM belum dapat disembuhkan, namun kadar glukosa darah dapat dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah. Diabetes Mellitus dapat terjadi karena tubuh kita kekurangan insulin, atau insulin yang dihasilkan tubuh kita tidak dapat bekerja secara efektif meskipun dalam jumlah yang cukup dikenal dengan istilah resistensi insulin.

 Keadaan ini Ada beberapa gejala umum penyakit diabetes dimana seseorang seharusnya memeriksakan pada dokter. Terutama bagi orang yang berumur lebih dari 45 tahun, sangat penting untuk selalu memeriksakan kadar glukosa darahnya setiap tahun. Alasan mengapa banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita diabetes karena mereka menganggap enteng gejala gejala diabetes atau  tidak merasakan gejalanya.


Beberapa gejala diabetes yang perlu anda ketahui adalah air kencing yang terlalu banyak, rasa lapar dan haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang mendadak atau abnormal, penglihatan agak kabur, borok atau luka yang susah sembuh, terjadinya infeksi atau peradangan yang berulang-ulang, sakit kepala, kelelahan, gatal dan kulit kering. 

Namun, merasakan beberapa gejala-gejala tersebut bukan  berarti anda pasti menderita diabetes, karena beberapa gejala tersebut juga terjadi pada penyakit lain. Untuk memastikannya anda harus segera memeriksakannya pada dokter.

Gula sebagai sumber kalori sel-sel tubuh masuk ke dalam tubuh melalui makanan, dan diedarkan ke seluruh tubuh. Kemudian gula akan masuk ke sel-sel tubuh, misalnya jantung, ginjal, otot, dan sebagainya. Oleh sel-sel tubuh gula ini digunakan sebagai sumber energi.

Itu yang terjadi pada orang normal. Pada penderita diabetes, khususnya DM tipe 2, pintu tempat gula masuk ke dalam sel (glucose transporter) rusak, sehingga gula tidak bisa masuk secara optimal. Kalau gula tidak bisa masuk ke dalam sel, maka gula akan menumpuk di dalam peredaran darah. Ketika dicek, kadar gula darahnya pun indikasinya tinggi.

Karena sel tubuh tidak mendapat makanan, lama-lama akan kelaparan. “Kalau kelaparan, lama-lama ia akan rusak. Karena itu, ada penderita diabetes yang terkena penyakit jantung, karena otot jantung tidak mendapat gula secara cukup.

Ada juga yang harus cuci darah, karena sel-sel ginjal tidak mendapat gula yang cukup. Ada juga yang kakinya harus diamputasi, karena sel-sel ototnya tidak mendapat gula yang cukup pada saat infeksi. Ini yang disebut komplikasi.

Untuk mengetahui penyakit DM, perlu diperiksa kadar gula darahnya. Dikatakan menderita  DM bila kadar gula darah puasanya >126 mg/dL atau kadar gula darahs etelah puasa >200mg/dL.

Banyak hal yang menjadi penyebab. Yang utama adalah gaya hidup ( lifestyle), obesitas yang semakin banyak, pola hidup instan yang dianggap modern, dan yang paling penting adalah kultur untuk melakukan pemeriksaan berkala yang jarang.

Diabetes berkaitan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dianggap tidak bisa dimodifikasi, sementara faktor lingkungan bisa. “Jadi, kalau orang sudah punya faktor genetik, yang harus dijaga adalah faktor lingkungannya. Misalnya, menjalani lifestyle yang baik, aktivitas fisik yang baik, istirahat cukup, makan yang tidak banyak mengandung lemak, dan sebagainya.”

Pahami dan simak siapa saja yang berisiko terkena DM, berdasarkan ciri-cirinya. Ingat, pencegahan lebih baik daripada mengobati.

  • Berusia diatas 45 Tahun
  • Kegemukan (Indeks Massa Tubuh diatas 23 kg/m2)
  • Darah Tinggi/hipertensi
  • Dyslipidemia (Kolesterol HDL < 35 mg/ dL dan atau triglyserider >250 mg/dL)
  • Riwayat melahirkan bayi dengan berat >4000 gr
  • Riwayat DM pada keluarga(keturunan)
  • Riwayat  gangguan toleransi glukosa

Penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala diabetes dan penanganan awal dari gejala-gejala tersebut sehingga serangan diabetes yang lebih serius bisa kita hindari. Penanganan awal yang bisa kita pertimbangkan adalah pola dan menu makan, sebelum menggunakan obat dan hormon insulin tambahan. 

Gaya hidup yang sehat memiliki peran penting dalam mencegah atau mengurangi resiko terjadinya komplikasi dengan penyakit lain, dimana diet sehat dan olahraga adalah faktor penting di dalamnya. Dan juga harus diingat untuk selalu memeriksakan kesehatan kita ke dokter secara rutin.

“LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI”

 

*Penulis adalah Staff pengajar Allsys Solutions, disarikan dari berbagai sumber.

 

Type above and press Enter to search.