Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Ini dia Cara Penggunaan Residual Current Device (RCD) untuk Electrical Safety


Oleh
: Krisna Dwipayana & Supervisi: Belpas Hadiyanto

Yuk Memahami Bahaya Listrik Disekitar Kita

Ketika kita bekerja dalam kondisi apapun baik menggunakan Electrical Tools ataupun berkenaan dengan sirkuit listrik disana terdapat potensial terpapar risiko bahaya listrik terutama tersengat aliran listrik melalui tubuh ataupun bahaya lainnya berupa ledakan dan kebakaran akibat kegagalan sistem jaringan listrik. Siapapun dapat terpapar bahaya ini baik dirumah maupun di area kerja. Pekerja adalah orang yang paling lebih banyak terpapar bahaya ini dikarenakan banyaknya aktivitas pekerjaan yang melibatkan peralatan listrik.

Yang dimaksud Arus Listrik, Hambatan & Tegangan

a.      Arus listrik (Current) adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.

b.      Hambatan (Resistance) adalah kecenderungan material untuk menahan aliran muatan.

c.       Tegangan (Voltage) adalah perbedaan muatan antara dua titik.

Ketika menggambarkan tegangan, arus, dan hambatan, analogi umum adalah tangki air. Dalam hal ini analogi, muatan diwakili oleh jumlah air, tegangan diwakili oleh tekanan air, arus diwakili oleh aliran air dan hambatan diwakili oleh material dan diameter pipa yang mempengaruhi laju aliran cepat atau lambat. 


Listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian yang tertutup dan mengalir melalui konduktor berupa kabel yang biasa kita lihat. Namun terkadang tubuh kita secara efisien dapat menjadi konduktor dan akibat dari kesalahan menjadi bagian dari rangkaian listrik tersebut. Hal ini yang menyebabkan terjadinya sengatan listrik ketika arus listrik mengalir melalui tubuh dan tubuh sebagai pelengkap sirkuit tertutup pada rangkaian listrik yang tidak aman. Beberapa kondisi tubuh juga dapat mempengaruhi terjadinya sengatan listrik sebagaimana sifat listrik yang mengalir cepat pada hambatan (resistance) yang kecil, tubuh dalam kondisi basah memiliki nilai lebih kecil di angka 1000 ohm yang mana lebih mudah menghantarkan arus listrik dibandingkan ketika dalam kondisi kering  dengan nilai hambatan (resistance) 100,000 ohm lebih. 

Terdapat dua jenis kemungkinan sengatan Listrik

a.     Direct Contact (Kontak Langsung) : sengatan listrik terjadi akibat kontak dengan konduktor yang termasuk dalam suatu rangkaian dan diperkirakan beraliran listrik. Misalnya, jika seseorang melepas pelat dari sakelar dan menyentuh konduktor aktif di dalamnya.

b.     Indirect Contact (Kontak tidak langsung) : sengatan listrik yang diterima dari kontak dengan sesuatu yang tersambung pada instalasi listrik yang biasanya diperkirakan tidak beraliran listrik, namun menjadi demikian akibat adanya gangguan. 


RCD (Residual Current Device) Prinsip Kerja dan Penerapanya

Apa itu RCD ? RCD (Residual Current Device) adalah perangkat pengaman dalam sistem kelistrikan yang dirancang khusus untuk segera memutuskan aliran listrik ketika terjadi kebocoran arus listrik ke bumi yang diakibatkan oleh suatu hal. RCD akan melakukan pemutusan arus listrik ketika terjadi ketidak imbangan arus listrik terbaca pada alat antara arus masuk dan keluar di rangkaian listrik.  

RCD didesain untuk melindungi terhadap bahaya sengatan listrik berdasarkan prinsip kerjanya. Simplenya RCD akan aktif dan secara otomatis memutus arus listrik ketika seseorang terkena sengatan listrik karena seseorang dengan tidak sengaja mengalirkannya ke bumi (Earth Fault) sebagai rangkaian tertutup. 

Hal ini memberikan perlindungan seseorang terhadap bahaya sengatan listrik, sebelum aliran listrik mengalir ke tubuh listrik akan padam. RCD sendiri hanya mengcover terhadap terjadinya kebocoran arus namun tidak mengcover terkait bahaya kelebihan beban (overload) ataupun konslet (Short Circuit), untuk itu RCD adalah peralatan proteksi tambahan di luar Circuit Breaker (MCB) dalam rangkaian listrik. 

Perlindungan tambahan terhadap bahaya sengatan listrik dengan kontak langsung (Direct Contact) tercover melalui penggunaan RCD dengan nilai 30 mA atau kurang dan persyaratan ini merujuk pada IEC 60364-4-41.


Macam - Macam RCD

Berbagai macam tipe yang termasuk kedalam RCD antara lain :

1.     RCCB (Residual Current Circuit Breaker)

Merupakan RCD tipe normal dimana penggunaannya tidak mengcover dari potensi bahaya arus beban lebih dan konslet. Merupakan saklar mekanis dan akan memutuskan rangkaian ketika terdapat arus yang bocor dan mengalir kebumi. Karena prinsip kerjanya yang berdasarkan perbedaan arus listrik RCCB harus dihubungkan secara seri dengan MCB (Miniature Circuit Breaker). Hal ini memberikan RCCB dan rangkaian lainnya mendapat perlindungan dari bahaya beban lebih ataupun korsleting. 

2.     RCBO (Residual Current Circuit Breaker with Overload Protection)

Ini adalah RCD yang memiliki MCB yang tertanam di dalamnya. Oleh karena itu RCBO adalah setara dengan RCCB + MCB. Fungsi utama yang dapat disediakan oleh RCBO adalah:

a)     Proteksi terhadap arus gangguan bumi (Earth Fault Current)
b)    Perlindungan terhadap arus beban lebih dan arus hubung singkat (Overload & Short Circuit)

Cara terbaik untuk menggunakan RCBO adalah dengan menggunakan satu di setiap sirkuit, dengan cara ini jika satu sirkuit menunjukkan kesalahan itu tidak akan mempengaruhi sirkuit lainnya. RCBO adalah cara efektif untuk melindungi nyawa dan instalasi.


Kesimpulan

Penggunaan RCD dalam instalasi listrik dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan tingkat keselamatan pemakai dan melindungi peralatan listrik dari terjadinya kebocoran arus. Pemilihan dan pemasangan RCD harus dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan karakteristik instalasi listrik yang spesifik. Dengan memahami peran dan manfaat RCD, kita dapat mencapai instalasi listrik yang lebih aman, dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.

Type above and press Enter to search.