Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Seminar Nasional dan MUNAS III APKPI Dibanjiri 720 Peserta

 
Pembukaan Seminar dan MUNAS III APKPI

Alwahono: APKPI Harus Tangguh untuk Turut Mewujudkan Tujuan SDGs

Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) harus tetap eksis, tangguh dan dapat beradaptasi dalam semua kondisi, termasuk dalam upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs dan dalam rangka menuju Indonesia Emas.

Demikian dikatakan oleh Direktur APKPI Alwahono Ir., MBA., MOHS, saat memberikan sambutan pada pembukaan  acara Seminar Nasional keselamatan pertambangan dan Musyawarah Nasional (MUNAS) III APKPI, di IPB International Convention Center, Bogor (28/6).

“Indonesia adalah bangsa besar yang merupakan bagian dari dari komunitas global,” kata Alwahono.

Oleh larena itu, menurutnya masalah SDGs tak dapat diabaikan begitu saja serta patut mendapat perhatian serius semua pihak termasuk insan pertambangan Indonesia.

APKPI terlahir kata Alwahono adalah jawaban dari keprihatinan dan keinginan untuk terwujudnya keselamatan pertambangan di Indonesia yang mencerminkan sinergitas antara 3 pilar yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat atau dikenal dengan good corporate governance.

Alwahono
Alwahono, Direktur APKPI 2020-2024


Alwahono melanjutkan bahwa APKPI yang lahir pada 29 Nopember Tahun 2013 itu adalah tindak lanjut dari kesepakatan dan rekomendasi perusahaan-perusahaan Pertambangan Indonesia dalam Pertemuan Teknis Tahunan para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Kepala Inspektur Tambang (KaIT) pada 27 November Tahun 2012 silam.

Sampai di hujung masa kepemimpinannya yang sebentar lagi akan berganti, Alwahono mencatat ada 56 Dewan Pengurus Pusat APKPI, dan Dewan Pengurus Wilayah ada 7, dengan total peserta mencapai 2 ribu orang.

Totoh Abdul Fatah
Totoh Abdul Fatah, S.Si., M.A.P.

Sementara itu  
mewakili  Dirjen Minerba ESDM, Totoh Abdul Fatah, S.Si., M.A.P., dalam keynote speach yang disampaikannya secara daring mengatakan bahwa sektor pertambangan masih merupakan pondasi terkuat perekonomian bangsa Indonesia.

Bahkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM pada tahun 2023 kata Fatah mencapai Rp300,3 triliun atau 116% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 259,2 triliun. Menurut dia sektor Minerba masih memberikan kontribusi yang besar selama dua tahun ini.

Oleh sebab itu kata Fatah perusahaan pertambangan melalui APKPI merupakan utama strategis dalam mencapai SDGs. 

"Keselamatan para pekerja di sektor pertambangan minerba adalah dasar untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Fatah.  

Hal ini sangat cocok dengan tema yang dipilih oleh panitia Seminar Nasional Keselamatan Pertambangan APKPI kali ini yaitu,“Strategi Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Menuju Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030.”

Totoh juga menjelaskan bahwa untuk penyelarasan praktik pertambangan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030, bahwa ada beberapa pendekatan yang harus dikontribusikan oleh pemangku kepentingan. Totoh menyebutkan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan, yakni memperkuat kerangka regulasi, membangun budaya keselamatan, dan inovasi teknologi.

"Saya mendorong masing-masing dari Anda untuk memikirkan serta mengambil Tindakan proaktif untuk upaya SDGs ini dan mengimplementasikannya dengan komitmen bersama." ujar Totoh menutup sambutan.

Banjir Peserta

Ketua panitia kegiatan, Nurul Hidayat dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan tersebut mendapat apresiasi yang luar bisa dari insan pertambangan di seluruh Indonesia. Hal tersebut tak hanya dibuktikan dengan jumlah sponsorship yang diberikan dukungan kepada panitia pelaksana kegiatan tersebut, tetapi juga dengan membludaknya peserta yang hadir.

Jumlah yang tercatat di panitia sampai saat pembukaan acara adalah 720 peserta, termasuk tamu undangan,” ujar Nurul Hidayat.

Untuk itu ia mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara itu, terutama kepada para sponsorship yang telah memberikan dukungannya.

Type above and press Enter to search.