HAPIJIRA minggu ini kami mencoba menyampaikan tentang pertolongan pertama sebagai penanganan Dasar Keadaan Darurat Medis. Dengan harapan setelah membaca dan memahami judul diatas, pembaca akan memahami kondisi yang memerlukan pertolongan Pertama Keadaan Darurat Medis, Melakukan langkah-langkah awal darurat medis agar cidera tidak menjadi lebih parah dan Berkoordinasi dengan Team First Aider dan Emergency Response Team untuk penanganan lebih lanjut.
Mengapa Perlu First AID ?
First Aid diperlukan saat terjadinya insiden pada manusia yang sangat penting dalam Menyelamatkan jiwa / nyawa korban, selain itu juga bertujuan untuk Menghilangkan / mengurangi rasa sakit korban dan Mencegah, melindungi dan mempertahankan korban dari keadaan yang lebih buruk / cidera lebih parah sampai pertolongan lebih baik diberikan oleh Tim Paramedis terdekat.
Istilah dan definisi First Aid
Bantuan yang diberikan kepada seorang korban kecelakaan atau orang yang menderita penyakit atau “Upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja/buruh atau orang lain yang berada ditempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera ditempat kerja”
Tempat Kerja
“Tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2 Undang –Undang No 1 tahun 1970”
Penanganan Kedaruratan Medis
RJP ( Resusitasi Jantung Paru) atau kita mengenal dengan CPR ( Cardiopulmonary Rescutitaion ) adalah prosedur pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Karena itulah, teknik Resusitasi atau CPR harus dilakukan dengan benar dan tepat. Antara lain dengan melaksanakan langkah langkah dibawah ini.
- Melakukan Penilaian Risiko
- Teknik RJP yang biasanya dikenal dengan istilah D-R-C-A-B ( Danger, Response, Compresion, Airway dan Breathing)
- Penanganan Awal dan
- Penanganan Tindak lanjut oleh Paramedis
- Lakukan Observasi, gunakan Akal Sehat dan buat Diagnosa Pertama melalui informasi yang telah didapatkan.
- Jika anda tidak kompeten menangani korban, hubungi tim medis dengan menyebutkan :
- Nama dan telepon anda
- Lokasi yang tepat dari Insiden tersebut
- Suatu petunjuk dari keseriusan kecelakaan tersebut
- Jumlah para korban
- Pertolongan pertama apa yang telah diberikan
- Jika anda mampu dan telah menerima pelatihan darurat medis, lakukan penanganan korban sebaik mungkin.
- Jika tidak ada bahaya jangan memindahkan korban. Pindahkan korban bila bahaya masih ada dan semakin gawat.
- Pindahkan penyebab kecelakaan atau sesedikit mungkin memindahkan korban ke tempat yang aman, dan
- Selalu gunakan Alat Pelindung Diri Standar (Sarung tangan medis, helm, sepatu safety, reflective vest).
- D - Danger, petugas medis harus mengamankan dahulu situasi dan kondisi sebelum menangani korban
- R - Response, melakukan penilaian kesadaran kepada korban secara langsung (ditepuk pipi, digoyangkan bahunya) maupun secara tidak langsung (dipanggil),
- C - Circulation, melakukan pemeriksaan tanda vital korban seperti denyut jantung, denyut nadi dan laju pernapasan korban). Jika korban sadar, posisikan dan pertahankan jalan napasnya,
- A - Airway, yaitu mengamankan jalan napas korban dengan membersihkan jika ada sumbatan atau benda asing, serta
- B - Breathing, yaitu mengecek laju pernapasan korban, menjaga pernapasan korban agar tetap belangsung dengan baik, melakukan pernapasan buatan dari mulut jika terlihat pernapasan berhenti. Hendaknya saat melakukan bantuan pernafasan wajib menggunakan alat agar tidak terjadi kontak mouth to mouth antara penolong dan korban, hal ini semata – mata agar menghindari tertularnya penyakit yang serius.
- Anda tidak dalam kondisi terancam cidera ?
- Anda dapat mengusai diri anda sendiri ?
- Memahami apa yang telah/sedang terjadi ?
- Mengingat apa yang seharusnya dilakukan ?
- Apakah ada alat atau peralatan yang tidak stabil dan bisa mengancam manusia / korban
- Apakah ada bahan yang dapat menimbulkan resiko baru (gas, terbakar, tumpah, meledak dll)
- Ada lokasi tempat kejadian memungkinkan dilakukan tindakan awal (lereng, tepi air, di atas air dll)
- Amankan terlebih dahulu kondisi lingkungan atau gunakan alat bantu yang sesuai
- Fokus pada korban dengan tanda vital (sadar, nafas, gerakan, suara) yang dapat diperhatikan
- Jangan Memindahkan Korban
- Ada bahaya yang mengancam saat itu
- Kondisi korban kritis dan posisinya saat itu menghalangi anda memberikan pertolongan
- Jika terpaksa dipindahkan :
- Jaga leher dan tulang punggung tetap lurus
- Tarik korban pada kerah
- Tarik korban pada kedua bahu atau kedua kaki
Langkah langkah yang dapat dilakukan :
Panggil nama korban dengan KERAS, melalui pertanyaan :
- Sebutkan nama Anda ? (Jika korban dapat merespon secara verbal)
- Dapatkah anda membuka mata anda? (Jika korban tidak dapat merespon secara verbal)
- Jika tidak ada bahaya lebih jauh, tinggalkan pada posisi ditemukan dan minta bantuan jika diperlukan
- Obati luka dan pantau tanda-tanda vital – derajat respon, denyut dan nafas
- Lanjutkan pemantauan korban sampai bantuan datang atau korban pulih.
- Teriak Tolong.
- Jika mungkin, biarkan korban pada posisi saat ditemukan dan buka jalan nafas.
- Jika tidak mungkin, balikkan korban telentang dan buka jalan nafas.
- Berikan 5 nafas buatan dalam 10 detik
- Panggil ambulans
- Setelah kembali ikuti urutan resusitasi nafas lagi dengan kecepatan 15 nafas per menit.
- Bertindaklah berdasarkan apa yang anda temui, awasi CAB.
- Jika korban korban tidak bernafas normal atau jika ada keraguan apakah nafasnya normal, kembali lakukan nafas buatan.
- Tanpa oksigen, sel otak akan mati dalam hitungan menit.
- Minta bantuan
- Jika anda terlatih, lakukan nafas dan denyut secara buatan dengan kombinasi nafas buatan dan pijatan jantung yang dikenal sebagai CPR (cardio pulmonary resuscitation – resusitasi jantung paru – RJP).
- RJP dilakukan pada kecepatan 30 tekanan – 2 nafas buatan dan seterusnya.
- Jika anda tidak terlatih, lakukan pijat jantung tanpa nafas buatan dengan kecepatan 2 tekanan per detik dan awasi korban hingga paramedis tiba.
- Tanpa oksigen, sel otak akan mati dalam hitungan menit. Kita dapat membuat nafas dan denyut secara buatan dengan kombinasi nafas buatan dan pijatan jantung yang dikenal sebagai CPR.
- Minta BANTUAN dan awasi korban
- Kedua tangan ditumpuk di dada (diantara dua puting di atas tulang rusuk), siku lurus dan bahu tepat di atas tangan
- Tekan dengan berat badan (bukan hanya tangan) sedalam 5 cm. Tekan kuat dan cepat – dua tekanan dalam satu detik.
- Setelah 30 Tekanan, dongakkan kepala angkat dagu, berikan dua nafas buatan. Jika ada, minta orang lain untuk memberikan nafas buatan dan setelah anda melakukan 30 tekanan. Satu siklus RJP adalah 30 tekanan – 2 nafas buatan.
- Jika Korban tetap tidak bergerak setelah 5 siklus panggil ambulance
- Teruskan hingga ada tanda-tanda gerakan atau paramedis tiba.
- Apakah jalan nafas (hidung, mulut dan tenggorokan) terbuka
- Bebas dari sumbatan benda asing (muntahan, gigi yang patah, dll)
- Keluarkan benda yang menyumbat jalan nafas
- Sandarkan pada posisi miring, dongakkan kepala
- Buka mulut dan bersihkan dari benda asing (muntahan, gigi patah dll)
- Pegangi kening korban dengan satu tangan
- Pegangi dagu dengan tangan satunya
- Jangan menggulingkan korban telentang, karena lidah dapat jatuh dan menyumbat tenggorok dan menutup jalan nafas.
- Selama 10 detik lihat, dengar dan rasakan apakah korban bernafas
- Lihat apakah dada bergerak naik turun ?
- Dengarkan nafasnya ?
- Rasakan nafas pada pipi anda ?
- Periksa denyut (termasuk periksa apakah ada perdarahan hebat)
- Lakukan tindakan pertolongan
- Minta bantuan yang diperlukan
- Periksa keadaan yang mengancam lain, seperti perdarahan hebat dan lakukan tindakan yang perlu.
- Tempatkan korban pada Recovery Position.
- Periksa denyut (termasuk periksa apakah ada perdarahan hebat)
- Lakukan tindakan atas kondisi yang mengancam nyawa
- Panggil ambulan
- Gulingkan korban ke sisi tubuhnya.
- Angkat dagu ke depan untuk membuka jalan nafas dan atur tangan di bawah pipi seperlunya.
- Periksa korban hingga tidak terguling.
- Pantau nafas dan denyut terus menerus.
- Putar korban ke sisi lain setelah 30 menit, jika cedera yang dialaminya memungkinkan.
- Ganjal kepala dan leher
- Telentangkan tubuh
- Berikan nafas buatan, 2 nafas penuh.
- Jika menggunakan face shield atau masker, pasang pada wajah, rapatkan dengan jari
- Jika dilakukan mulut-ke-mulut, tempatkan mulut anda pada mulut korban hingga rapat.
- Pencet hidung korban, menggunakan tangan yang menahan kepala agar tetap mendongak.