Dalam upaya menemukan cadangan berlian yang belum tergali, Botswana Diamonds (BOD), sebuah perusahaan tambang terkemuka di Botswana, Afrika, telah mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Pada sebuah pengumuman yang dirilis Selasa, 9 April, diketahui bahwa AI akan digunakan untuk melakukan analisis mendalam terhadap data mineral yang luas milik perusahaan.
Chairman BOD, John Teeling, mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Antara bahwa basis data mineral mereka meliputi area seluas 95.000 kilometer persegi, dengan tambahan 375.000 kilometer data geofisika dari survei udara, dan 606 survei geofisika darat. Totalnya, data ini mencakup 228.000 hasil sampel tanah, 32.000 catatan dari lubang pengeboran, menyentuh angka mencengangkan 380 gigabita dan 260.000 dokumen.
John menjelaskan, besarnya volume dan kompleksitas data ini
menjadikan AI sebagai alat yang ideal untuk mengolahnya. Dengan
mengintegrasikan data ke dalam model-model berbasis AI yang dikembangkan, BOD
dapat mengidentifikasi dan menganalisis potensi deposit berlian dengan
kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi daripada metode tradisional.
Lebih lanjut, John menambahkan bahwa sistem ini mampu beroperasi seperti seorang ahli geologi, namun dengan kapasitas untuk memproses informasi lebih cepat dan mendeteksi kekurangan data, serta belajar dari kesalahan untuk peningkatan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, BOD berharap untuk mengungkap target pengeboran baru dan potensi deposit berlian yang belum terdeteksi sebelumnya, menjanjikan revolusi dalam cara penambangan berlian dilakukan.