Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bersama Garibadi Thohir usai nota kesepahaman pembangunan pusat persemaian di Kalimantan Selatan. Foto: KLHK |
MINESAFETY -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk, berharap pusat persemaian seluas kurang lebih 15 Hektare (Ha) di Liang Angga, di Kalimantan Selatan (Kalsel) dapat mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan dan hutan sekitarnya.
Presiden Direktur Adaro Grup, Garibaldi Thohir mengatakan pusat persemaian tersebut tempat memproduksi bibit tanaman dengan fungsi konservasi dan serbaguna yang akan didistribusikan untuk pemulihan lahan kritis di Provinsi Kalsel. Ada sebanyak 10 hingga 12 juta bibit per tahun yang akan di tanami.
"Kami berharap berbekal pengalaman kami dalam melakukan rehabilitasi serta pengelolaan persemaian ini nantinya dapat memberikan manfaat secara ekologi, ekonomi dan sosial," kata Garibaldi Thohir dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dikutip Minesafety, Jumat (5 Agustus 2022).
Di lokasi tersebut, bibit yang akan diproduksi meliputi jenis tanaman endemik (kasturi, kapul, ramania, meranti, ulin, gahar. Ada pula tanaman estetika seperti ketapang kencana, pucuk merah, tabebuya, tanjung. dan tanaman penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu/HHBK meliputi durian, petai, jengkol, alpukat, sawo, kemiri, sirsak.
Upaya Adaro Energy peduli terhadap lahan juga termasuk memulihkan kembali lahan bekas tambang di Kalimantan Selatan. Di provinsi itu, Adaro Energy membangun 1.500 hektare sebagai kolam budidaya ikan dan sisanya sebagai model hutan konservasi tempat habitat bekantan dan berbagai macam burung.
Lahan bekas tambang yang ada di kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan itu dengan ditanami sejumlah pohon sejak 2018 itu supaya aktifitas pertambangan sebelumnya tidak meninggalkan masalah pada kemudian hari.
Selain burung terdapat pula berbagai jenis pohon seperti sengon, pinus, eucalyptus, acasia crassicarpa, pulai, alaban, sungkai, ketapang, lamtoro, trembesi, kaliandra merah, kaliandra putih, cassia.
Ada juga sejumlah pohon yang sudah ditanami seperti kalangkala, sawo, taraf, kapul, jengkol, langsat, pampakin, durian, ketapi, kuini, manggis, kasturi, rambai dan ramania.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, skema kolaborasi kerja public private partnership itu sangat penting untuk mendukung rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalsel.
"Dunia usaha dapat mendukung pembangunan persemaian skala besar di berbagai provinsi di Indonesia, perintah itu sudah ditegaskan sejak 2019 dan secara bertahap terus dilaksanakan," kata Siti.