Direktur APKPI Alwahono sedang menandatangani MoU bersama Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Foto: APKPI |
MINESAFETY -- Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menjalin kesepakatan MoU dengan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor sebagai bagian meningkatkan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi khususnya civitas Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Ilmu Kesehatan.
Direktur APKPI Alwahono mengatakan pihaknya membuka pintu yang selebar-lebarnya bagi akademisi perguruan tinggi, sekolah tinggi, atau akademi untuk bersama-sama menjalin kerjasama dengan akademisi perguruan tinggi, sekolah tinggi atau akademi agar keilmuan K3 dikenal masyarakat luas. Apalagi, menurutnya, visi dan misi APKPI sejalan dengan ruh Tri Dharma perguruan tinggi.
"Di dalam Tri Dharma perguruan tinggi ada pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kami APKPI sebelumnya sudah kerjasama dengan universitas lain seperti menggelar riset bersama-sama, atau yang ingin magang di APKPI untuk calon mahasiswa yang wajib magang sebagai syarat kelulusan," kata Alwohono usai tanda tangan MoU bersama Prodi K3 UNIDA Gontor kepada Minesafety, Senin (18 Juli 2022).
Hadir pula pada kesepakatan tersebut, Ade Kurdiman selaku Sekjen APKPI, Ratih Andhika Akbar Rahma dari Kaprodi K3 Fakultas Ilmu Kesehatan UNIDA Gontor dan Aisy Rahmania merupakan Dosen Prodi K3 Fakultas Ilmu Kesehatan UNIDA Gontor.
Ade Kurdiman mengatakan alasan memilih Universitas Darussalam Gontor tentu mereka memiliki Prodi K3 sehingga lulusannya nanti diharapkan memiliki pengetahuan dan kompetensi K3 yang siap kerja di industri pertambangan.
Sekjen APKPI Ade Kurdiman, Direktur APKPI Alwahono usai MoU dengan Kaprodi dan Dosen K3 Fakultas Ilmu Kesehatan UNIDA Gontor, Ratih ANdhika Akbar Rahma dan Aisy Rahmania. Foto: APKPI |
"Jika hanya belajar teori di kampus saja itu hampa, dengan menjalin MoU dengan APKPI ada kesempatan magang di perusahaan-perusahaan anggota APKPI atau di bidang APKPI. Begitu pula dengan melakukan riset, bisa bersama-sama dengan APKPI menggelar riset. Seperti baru-baru ini, kami mengadakan FGD Safety Culture Maturity dengan menggandeng UNIDA Gontor" terang Ade.
Tidak cukup di situ saja, Ade mengutarakan saat ini APKPI juga sedang menjajaki kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi baik negeri dan swasta. Kerjasama asosiasi dengan perguruan tinggi bukan kali ini saja bersama UNIDA Gontor, kiprah APKPI menggandeng akademisi perguruan tinggi sudah berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya.
Bukan hanya magang saja, menurut Ade, mahasiswa K3 atau civitas akademis yang ingin membuat penelitian bisa melaksanakan penelitian di perusahaan-perusahaan anggota APKPI. Banyak kegiatan lain, kata Ade, yang bisa dikolaborasikan dengan APKPI misalnya menggelar kuliah umum bersama Prodi K3 Fakultas Ilmu Kesehatan UNIDA Gontor.
Kaprodi K3 FIK UNIDA Gontor, Ratih Andhika Akbar Rahma mengatakan dengan terjalin sinergisitas antara universitas dengan industri pertambangan yang diwadahi oleh APKPI seperti kegiatan praktik kerja lapangan di industri pertambangan, adanya kuliah pakar dari industri pertambangan, adanya riset bersama antara universitas dengan APKPI, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kedua belah pihak.
"Peran akademis dalam mengenalkan Prodi K3 UNIDA Gontor yaitu dengan melakukan promosi kesehatan kerja secara komprehensif, mulai dari promotif, preventif, rehabilitasi dan kuratif," kata Ratih.
Tidak kalah penting pula, menurutnya, Prodi K3 UNIDA sudah dan sedang melakukan upaya keselamatan kerja di tempat kerja dengan menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan lainnya seperti asosiasi profesi, pemerintahan, kelompok masyarakat dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. "Saat ini kami mulai menjangkau UMKM dan industri kecil menengah untuk melaksanakan penerapan K3," tutur Ratih.