Buku 100 Tokoh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (TK3I) yang akan siap diluncurkan (grand launching) pada 17 Agustus 2022. |
Demikian
diungkapkan Direktur Utama Allsysmedia, Alexander Mering usai pelaksanaan soft launching buku 100 TK3I di Kantor
Pusat Pertamina, di Jakarta Selasa 5 Juli 2022.
“Hitungan
tersebut belum termasuk jumlah keluarga yang menggantungkan hidupnya kepada si
pekerja yang mengisi berbagai sektor industri di Indonesia lo,” kata Mering yang juga alumni PPRA Lemhannas RI tahun 2020 itu.
Mering
menambahkan, jika satu orang pekerja rata-rata punya 4 orang anggota keluarga
saja, maka tinggal kalikan saja dengan jumlah pekerja Indonesia yang menurut
data BPS (pebruari 2021), untuk sektor formal sekitar 52,92 juta orang. Oleh
karena itulah Mering berani mengatakan bahwa orang-orang yang mendedikasikan
hidupnya untuk bidang K3 adalah the real
hero.
Pahlawan
kata Mering berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "phala", artinya
‘hasil’ atau ‘buah’. Karena itu pahlawan adalah orang yang berpahala, yaitu
yang perbuatannya berhasil dan berguna untuk kepentingan orang banyak.
“Maka
orang-orang yang telah mendedikasikan hidupnya di bidang K3 selama ini juga
adalah pahlawan, bukan?!” tegasnya.
Diterbitkannya
buku 100 TK3I ini kata Mering bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para
tokoh K3 Indonesia dan sekaligus untuk mendokumentasikan sejarah K3 di
Indonesia. Jangan sampai para generasi muda melupakan sejarah dan siapa yang layak
disebut pahlawan di sekitar kita.
Dia sangat
yakin sudah banyak individu maupun kelompok orang dari berbagai latar belakang
dan profesi yang berjasa di bidang K3. Namun sayangnya karena berbagai
keterbatasan, Allsysmedia dan team editor buku baru mampu mengumpulkan 100
orang tokoh saja yang jejak dan sejarahnya berhasil dilacak dan bukukan.
Buku 100 TK3I ini kata Mering merupakan hasil kerjasama Allsysmedia dengan World Safety Organisation (WSO) Indonesia dan Prosafera. Grand launching buku direncanakan pada 17 Agustus 2022, sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke 77 Bangsa Indonesia. Dengan demikian ini Kali kedua Allsysmedia melakukan grand launching buku terbitannya, dimana pada peringatan 17 Agustus 2021 lalu Allsysmedia juga meluncurkan buku 100 Anak Tambang Indonesia yang cukup fenomenal dan mencatatkan 2 Rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Pada kesempatan yang sama Mering mengucapkan terimakasih kepada Chairman WSO Indonesia yang juga inisiator penulisan buku ini, yaitu Soehatman Ramli, DIPL. SM, SKM. MBA yang telah bekerja keras bersama timnya selama hampir 9 bulan sehingga akhirnya buku ini rampung dikerjakan.
Harga Pre-Order (PO) sebelum launching 17 Agustus 2022 dibanrol seharga Rp 180.000. |
“Buku ini kami persembahkan secara khusus kepada mereka yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran mereka untuk kemajuan K3 Indonesia selama ini. Kalianlah the real hero of Indonesia!” pungkas Mering penuh semangat.
Secara
terpisah, Editor utama buku 100 TK3I, Hasanuddin, mengatakan bahwa buku ini
selain berisi sejarah K3 di Indonesia juga menyajikan kisah dan pengalaman 100
orang tokoh K3 yang terlibat menulis buku tersebut.
Salah
seorang tokoh dalam buku setebal xxxi + 716 halaman itu,
yaitu Dr. dr. H. Suma'mur Prawira Kusumah, Msc, SpOK menceritakan
pengalamannya yang lebih dari 60 tahun mengurus K3 Indonesia. Suma'mur memilih
kesehatan kerja sebagai spesialisasinya, dan ia tidak mengikuti jejak
rekan-rekannya yang kebanyakan memilih menjadi dokter spesialis.
Atas
dedikasinya pada K3 Indonesia, Suma'mur mendapat gelar Bapak K3 Indonesia.
Sayangnya dua hari menjelang soft
launching buku dilaksanakan di Jakarta, Suma'mur wafat mendahului kita
semua menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Ada juga
kisah Ekie Keristiawan, sang pemadam kebakaran (fire fighter) dari Jakarta yang menulis tentang pengalamannya
ketika menemukan dua jasad sedang berpelukan dalam sebuah rumah kontrakan yang
terbakar di Jakarta.
Belakangan
Ekie mengetahui dua orang korban tersebut ternyata adalah pemilik dan penyewa
rumah kontrakan tersebut. Sebelum terjadi kebakaran, keduanya sempat bertengkar
karena pemilik rumah menagih uang sewa. Pemilik membunuh si penyewa dan
kemudian bunuh diri dengan cara membakar rumah kontrakannya itu.
Menurut
Hasanuddin ada banyak kisah lain yang tak hanya mengharu birukan perasaan
pembaca, tetapi juga kaya catatan sejarah tentang perkembangan K3 di Indonesia.
Oleh karena itu kehadiran buku 100 TK3I ini juga diharapkan dapat memenuhi rasa
dahaga para praktisi dan akademisi yang membutuhkan data-data dan sejarah K3 di
Indonesia.
Dimana kata
dia, sejak diundang-undangkannya UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
menjadi UU pada 12 Januari 1970, perkembangan K3 Indonesia sampai sekarang
tumbuh cukup pesat. Ini terbukti dengan munculnya program-program studi K3 di
sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
“K3 hadir
sebagai bagian yang sangat penting dalam sejarah di berbagai sektor industri di
Indonesia. Karena itu terbitnya buku 100 TK3I ini juga sangat penting artinya
dalam perkembangan sejarah K3 di Indonesia,” ujar Hasanuddin.
K3 Indonesia
saat ini kata Hasanuddin jauh lebih baik dibandingkan era 1970-an dan 1980-an.
Dari tangan 100 tokoh dalam buku 100 TK3I ini,
K3 di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Hasanuddin
yang juga adalah anggota World Safety
Organisation (WSO) Indonesia dan seorang mantan jurnalis ini mengungkapkan
karena persoalan kecelakaan kerja di Indonesia masih menjadi PR bersama, maka
diterbitkannya buku 100 TK3I ini juga menjadi salah satu upaya untuk
menumbuhkan kesadaran sekaligus mengingatkan semua pihak betapa pentingnya
membangun budaya K3 di Indonesia.
Hasanuddin mengatakan
angka kecelakaan kerja di Indonesia masih cukup tinggi. Tahun 2020 kecelakaan
dalam negeri sebesar 21,28% atau 221.740 kasus dan meningkat sekitar 5,65% atau
234.270 kejadian pada 2021.
"Berdasarkan
data BPJS Ketenagakerjaan, mayoritas kecelakaan tersebut dialami di lokasi
kerja dan terjadi pagi hari pukul 06.00 hingga 12.00. Selain mengakibatkan
kecacatan, tak sedikit yang berakhir dengan kematian. Ini berimbas langsung
pada perekonomian sebuah keluarga dan pada ujungnya mempengaruhi angka makro
kemiskinan secara nasional di Indonesia,” papar Hasanuddin.
Hasanuddin
juga menambahkan bahwa 100 tokoh K3 Indonesia yang menulis buku tersebut
berasal dari kalangan birokrasi, akademisi, praktisi, dan penggiat atau
pendukung yang terlibat langsung dalam dunia K3 secara teori dan praktis.
"Mereka
biasanya berasal dari kalangan pengusaha yang menyediakan berbagai peralatan
K3, lembaga profesi dan asosiasi, media dan lainnya," tambah
Hasanuddin.
Setelah grand lounching tanggal 17 Agustus 2022, harga buku setebal 718 halaman ini bakal dibanrol Rp 200.000, namun bagi yang mesanan selama masa Pre-Oreder (PO) dapat potongan lumayan murah, yaitu Rp 180.000 lewat pembelian link berikut: https://bit.ly/100TK3I