Kementerian ESDM, PLN dan Pertamina menyepakati kerjasama program konversi motor listrik sebagai bagian program transisi energi, Jumat (24 Juni 2022). Sumber foto: PLN |
MINESAFETY -- PLN menyiapkan 400 unit motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan listrik sebagai bagian korporasi mendukung konversi motor listrik Tanah Air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan PLN dalam mendukung program konversi motor BBM ke motor listrik untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"PLN tahun ini sudah menyiapkan 400 unit motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional. Dengan menggunakan kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon. Emisi 1 liter BBM daripada listrik, emisi karbonnya lebih rendah listrik," kata Darmawan usai penandatangan kerjasama dengan Kementerian ESDM di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari siaran pers ESDM dikutip Minesafety, Minggu (26 Juni 2022).
Tidak cukup sampai di situ saja, lanjut dia, PLN memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia sudah tersedia.
"Hingga Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik mengisi daya. Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU terdiri dari SPKLU Fast charging dan ultra fast charging tersebar di 98 titik," ujarnya.
Dia menambahkan, PLN mengalokasikan lagi dana untuk menambah 40 unit SPKLU supaya mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya. Dengan adanya program yang sudah terjalin kerjasama tersebut, Kementerian ESDM, Pertamina, PLN dan sejumlah pihak maka memberikan manfaat peningkatan keterampilan baru bagi generasi muda, membuka lapangan kerja baru dengan adanya bengkel konversi dan meningkatkan produksi komponen lokal.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani nota kesepahaman antara PT Pertamina dan PT PLN untuk program konversi motor listrik sebagai bagian program transisi energi, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan kerjasama itu upaya meningkatkan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) serta pengembangan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Upaya menciptakan ekosistem KBLBB dengan target 6 juta unit motor listrik pada 2025. [Sehingga] implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel/tahun atau senilai Rp16 triliun/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton/tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesaar 2,4 terawatt hour (TWh)/tahun," kata Ego.
Penandatanganan lain antara PLN, Pemprov NTT dan Universitas Nusa Cendana mendapat perhatian dari Edo. Kerjasama lintas instansi korporasi, pemerintah dan perguruan tinggi itu dalam rangka pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu untuk memproduksi biomasa memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Diharapkan melalui program ini dapat dilaksanakan pemberdayaan masyarakat, BUMD, UMKM dengan melibatkan perguruan tinggi. [Dengan begitu], dapat menyediakan bahan baku biomassa secara berkelanjutan," kata Ego.