Karyawan PT Timah Tbk di gudang penyimpanan produksi timah. Perseroan gencar memproduksi timah untuk meningkatkan cadangan bahan baku. Sumber foto: PT Timah Tbk. |
MINESAFETY -- PT Timah Tbk mencatatkan laba bersih senilai Rp601 miliar pada kuartal I/2022 atau naik sebesar 5.713% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 lalu yang hanya senilai Rp10 miliar.
Adapun secara keseluruhan pendapatan emiten berkode TINS tersebut sejak kuartal 1/2021 hingga kuartal 1/2022 sebesar Rp4,4 triliun itu disebabkan oleh naiknya harga logam timah dan efektifitas perseoran dalam menekan biaya operasional.
Direktur Keuangan PT Timbah Tbk, Krisna Sjarif dalam siaran persnya menyebutkan harga jual rerata logam timah pada kuartal 1/2022 senilai US$43.946 per Mton atau naik signifikan sebesar 76% dibandingkan dengan periode yang sama 2021 lalu sebesar US$24.992 per Mton.
"Perseroan akan berupaya meningkatkan volume produksi, sehingga target produksi dapat tercapai sesuai RKAP," kata Krisna baru-baru usai menyampaikan posisi kinerja TINS kepada publik dikutip Minesafety.
Krisna mengatakan khusus produksi biji timah berbiaya rendah dari penambangan offshore akan terus ditingkatkan agar profif margin optimal dan dipertahankan terus.
Sementara itu, cash flow operasi TINS naik 111% menjadi Rp2,1 triliun pada kuartal 1/2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai Rp9 miliar. Dari sisi pinjaman bank dan utang obligasi pada kuartal 2022 turun dari Rp5,1 triliun pada kuartal 1/2021 menjadi 3,7 triliun.
Sementara itu, Kementerian ESDM bersama PT Timah Tbk telah menjalin kerjasama melakukan survei seismik di Perairan Riau dan Kepulauan Riau sebagai upaya meningkatkan cadangan timah nasional di wilayah periaran lepas pantai.
Survei itu sebagai tindak lanjut kerjasama dari peta jalan bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian ESDM 2018-2022.
Adapun sumber penambahan luasan lokasi IUP PT Timah Tbk di laut sekarang seluas 184.400 Hektare (Ha) dan dengan kerjasama tersebut diharapkan mampu meningkatkan cadangan timah dari 796.000 ton menjadi 50.000 ton dari laut.